Berbohong merupakan salah satu perilaku tak baik yang paling umum
dilakukan oleh semua orang. Terkadang, sebagian orang menutupi
kebiasaan berbohong itu dengan alasan mereka berbohong putih alias
berbohong demi kebaikan.
Dari semua perilaku manusia, mungkin berbohong adalah salah satu
yang sulit dideteksi. Namun, ada lima hal yang dapat membantu Anda
mendeteksi ketika seseorang berbohong, antara lain:
1.Gugup.
Berbohong memiliki gejala yang hampir sama dengan
ketegangan. Dalam berbagai situasi ketika kita berniat untuk berbohong,
kita dapat merasa gugup, saat mencoba menutupi kesalahan. Cara
mudahnya yaitu mengetahui sifat dasar seseorang kemudian mengetahui
peredaannya. Jika seseorang biasanya terlihat santai, kemudian
tiba-tiba sering berkedip dan melakukan gerakan mata yang tidak biasa,
menjilat lidah dan menyentuh
wajah dapat dijadikan ciri-ciri seseorang
sedang berbohong.
2. Perhatikan bahasa tubuh.
Amati bahasa tubuh gestur yang tampak
menutupi bagian tertentu dari wajah atau tubuh. Menyentuh hidup
merupakan ciri khas dari gejala ketegangan. Saat Bill Clinton bersaksi
didepan juri mengenai hubungannya dengan Monica Lewinsky, tubuhnya
secara alami melakukan bahasa tubuh yang normal ketika menjawab dengan
benar. Namun, ketika dia dipaksa lebih jauh mengenai hal itu, dia
tampak menyentuh hidungnya setiap empat menit. Totalnya, sekitar 26
kali.
3.Gelisah berlebihan.
Perhatikan jika seseorang yang Anda curigai
berbohong, menggaruk atau menggesek pakaiannya. Jika Anda tengah
berbohong dan ingin menutupinya, kontrol pandangan Anda dan tempatkan
tangan Anda dengan tenang tanpa terlihat tidak alami.
4. Senyum berlebihan.
Disamping dari tampilan menyeringai khas
pembohong, studi menemukan orang tersenyum lebih banyak ketika mereka
mengatakan yang sebenarnya.
5. Percaya pada naluri Anda.
Seringkali kita bisa mendeteksi
seseorang berbohong secara intuisi dibandingkan secara ilmiah. Mungkin
benar jika pepatah kuno mengatakan, jika Anda mencurigai seseorang
berbohong, mungkin Anda benar.