1. Al -Anaanah:
banyak keluh kesah. Yg selalu merasa tak cukup, apa yg diberi semua tak cukup. diberi rumah tak cukup, diberi motor tak cukup, diberi mobil tak cukup, dll. Tak
redha dg pembelaan dan aturan yg diberi suami. Asyik ingin memenuhi
kehendak nafsu dia saja, tanpa memperhatikan perasaan suami, tak hormat kepada suami apalagi berterima kasih pada suami. Bukannya hendak menolong suami, apa yg suami beri pun tak pernah puas. Ada saja yg tak cukup.
suka mengungkit. Kalau suami melakukan hal yg dia tak berkenan maka diungkitlah segala hal tentang suaminya itu. sangat senang hendak membicarakan suami: tak ingat budi, tak bertanggungjawab, tak sayang dan macam-macam. Padahal suami sudah memberi perlindungan macam2 padanya.
ingin pada suami yg lain atau berkenan kpd lelaki yg lain. sangat suka membanding-bandingkan suaminya dg suami/lelaki lain. Tak redha dg suami yg ada.
suka memaksa. Bila hendak sesuatu maka dipaksa suaminya melakukan.
Pagi, petang malam asyik menekan dan memaksa suami. Adakalanya dg
berbagai ancaman: ingin lari, ingin bunuh diri, ingin membuat malu suami, dll. Suami dibuat seperti budaknya, bukan sebagai pemimpinnya. Yg dipentingkan adalah kehendak dan kepentingan dia saja.
sibuk bersolek atau tidur atau santai2 dll hingga lalai dg
ibadah-ibadah asas, seperti solat berjemaah, wirid zikir, mengurus
rumah-tangga, berkasih sayang dg anak2, dll.
banyak berbicara, menggosip. Siang
malam, pagi petang asik menggosip terus. Apa saja yg suami kerjakan
selalu tidak benar dimatanya. Zaman sekarang ni bergosip bukan saja
berbicara di depan suami, tapi dg telfon, SMS, internet, BBM dan macam2
cara yang lain . Yg jelas isteri tu asyik menyusahkan suami dg kata2nya
yg menyakitkan.
Sebelum diniatkan utk dinikahi, ada baiknya ditelusuri dulu lebih
jauh dan lebih dalam segala sifat psikis dan kejiwaan nya, bukan mksud
nya dalam artian waras atau gila nya ya, tp lebih kepada jiwa
normal nya sebagai pertimbangan (sudah) layak atau tidak nya, sudah
siap atau tidak kah untuk dijadikan sebagai seorang istri dan sbagai
seorang Ibu buat anak-anak kelak.
Jadi, itu smua dilakukan supaya tidak ada rasa penyesalan karena keterlambatan saling memahami sifat dan jiwa satu sama lain pas pada saat sudah menikah mnjadi suami-istri.
Jadi, itu smua dilakukan supaya tidak ada rasa penyesalan karena keterlambatan saling memahami sifat dan jiwa satu sama lain pas pada saat sudah menikah mnjadi suami-istri.
source : http://sangatunik.com/2011/11/25/6-sifat-perempuan-yang-menjijikan-dan-tidak-bisa-dijadikan-istri.html